Friday, September 25, 2009

Gelas itu Pecah

By : Clara

Dia adalah sosok Ibu yang kuat. Bukan berotot seperti Xena, bukan bertubuh besar layaknya raksasa, bukan juga bertenaga baja bak petinju profesional. Dia, hanya wanita biasa, dengan raut wajah tua yang tersenyum kuyu. Saya selalu melihatnya berdiri tegap, tampak kokoh meski sebenarnya dia letih. Dan bahkan untuk semua itu, dia tidak pernah meminta imbalan. Jangankan imbalan, semua perhatiannya sudah tersita untuk anak-anaknya dan juga keluarga. Tidak ada waktu untuk memikirkan diri sendiri.

Dia pejuang.

Dalam hati.

Begitu murni.

Kadangkala, sesuatu datang tak terduga. Bagai hujan di tengah musim kemarau. Semua tau, itulah kehidupan. Selalu ada sebuah kejutan di tengah badai pengalaman yang menghadang. Namun selalu ada pelampung untuk itu. Ya, semua orang meyakini itu. Meski saya terkadang ragu. Lihat saja wajah Ibu tua itu. Wajah letihnya, yang terkadang menghadirkan tawa renyah yang menyenangkan, kini tengah tersapu kelabu. Bukan berarti tawa itu hilang, hanya saja bukan berasal dari hatinya. Dia hanya memikirkan kebahagiian orang di sekitarnya. Hingga terpaksa sekuat sisa tenaga untuk bersikap palsu pada seklilingnya. Mengenakan topeng seseorang yang tersenyum lebar.

Tapi mata itu tak tertutup topeng.

Mata itu berbicara, Ibu.

Kekuatanmu sudah habis. Dan saya tau, kau hanyalah manusia biasa. Wanita biasa dengan ketegaran yang luar biasa. Dengan tubuh mungilmu yang mulai linu dimakan usia, kau bertahan begitu hebat. Selayaknya batu karang yang diterjang ombak. Namun, kini batu karang itu mulai keropos. Yah, sudah termakan usia. Dan kau, sudah berusaha segenap jiwa dan kemampuanmu. Saya tau.

Petir itu datang, kilat itu menyambar, dan rodamu kini berada di bawah. Ada ujian yang harus kau lakukan. Ada ujian yang akan mengukuhkan kekuatan hatimu. Ada ujian yang harus membutuhkan air mata dan pengorbanan. Saya tau, kau akan sanggup melewatinya.

Kau adalah wanita perkasa.

Wanita itu, tampak begitu indah. Bagai kristal yang murni, bagai gelas bening berkilau. Tetapi kini gelas itu telah pecah. Saya tau, kau pun juga rapuh. Maka...menangislah. Saat suara hatimu meraung keluar, saya tau kau pun akan merasa lebih ringan.

Karena itu...tak apa jikalau gelas itu pecah...

1 comment:

  1. seorang ibu memang selalu perkasa krn dia mampu melahirkan anak2nya dan merawat mereka hingga menjadi orang berguna.

    ReplyDelete