Hari sudah semakin malam, saat aku masih tetap terjaga, berdiri di antara belaian angin yang mengusap lembut wajah dan rambutku. Aku letih. Bahkan hampir menyerah. Tapi, hatiku terlalu kokoh seperti pilar hingga tetap membuatku berpijak pada bumi dimana bukan tempatku seharusnya berdiri. Dingin malam membuat aku merapatkan cardigan putihku. Aku berdoa, agar—setidaknya, kau segera keluar dari rumahmu, sekedar untuk mencari makanan ringan pengganjal perut atau mengecek apakah pintu pagarmu sudah terkunci rapat. Tapi, doaku terkunci selama setengah jam—lebih. Tidak ada jawaban. Kau…, tetap tidak menampakkan sosokmu.
Tubuhku semakin dingin. Doaku semakin kencang. Tapi, radarku tidak cukup kuat untuk mengirimkan sinyal jeritan hati ini kepadamu. Juga kepada Tuhan. Hingga semuanya tetap terasa hening, semakin sayup dan hampa.
Hanya satu kata yang ingin ku kirimkan—rindu, namun aku terpekur sendirian. Aku memenjarakan kata itu dan menikmatinya seorang diri. Tapi, ini untuk terakhir kali. Dan, sudah saatnya ‘kata’ itu bebas dari sarangnya, menghampiri sang penerima.
Hanya saja, kau masih tetap berada di dalam sana. Sibuk. Sendiri.
Karena…, kau memang tidak pernah tahu keberadaanku.
Aku menarik napas dalam-dalam. Begitu kutengadahkan kepalaku, mataku langsung menangkap sosokmu yang bergerak keluar dari dalam rumah sambil memasukkan kedua tangan ke dalam saku sweater. Kau berjalan menunduk seolah ingin melindungi wajahmu dari tatapan lima meterku.
Hatiku mencelos.
Perlahan, kau bergerak keluar pagar. Apa yang kau cari di malam selarut ini?
Doaku terjawab sudah. Kini, aku menarik napas kuat-kuat, mengumpulkan kekuatan di dalam diri. Lalu, dengan kaki yang terbungkus boot putih dengan sisinya berbulu, aku pun melangkah mantap di belakang punggungmu yang lebar. Terlihat begitu hangat jika aku berada di sana.
“Ngng…,”
Entah bagaimana, suara pelanku bisa merambat ke telingamu. Kau menoleh. Wajahmu tampak begitu bingung, dengan kening yang berlipat dan alis menyatu. Namun, aku tau kau tetap menyelipkan seulas senyum untukku. Senyum yang begitu hangat. Senyum yang sangat ramah. Hingga aku yakin, kau adalah pria yang sangat baik dan terbuka.
“Ya?”
Aku menunduk. Dengan tangan bergetar—antara dingin dan gugup, aku mengeluarkan sebuah botol kaca dengan gulungan-gulungan foto di dalamnya. Fotomu.
“Selamat ulang tahun.”
Wajahmu semakin menunjukkan kebingungan. Sampai-sampai kau lupa bahwa tanganku terjulur untuk memberikan hadiah tersebut.
“Sori…, apa aku kenal kamu?” tanyamu berusaha sehalus mungkin. Aku tau, kau tidak ingin menyakiti perasaanku. Tapi aku juga tau, bahwa kau memang tidak mengenalmu. Jika bukan bayangan mimpiku yang menunjukkan sosokmu, aku tidak akan mencarimu dan menjadi seorang bayangan yang terus memendam rasa.
Aku tersenyum. Kaku. “Nggak. Tapi, aku kenal kamu. Dan pagi ini, usiamu tepat bertambah. Jadi aku ingin memberikan hadiah ini.”
Akhirnya, kau mau menerima hadiah dariku.
“Thank’s. Aku bisa pergi dengan tenang sekarang.”
Kau hanya terdiam. Aku tau, saat itu, kepalamu hanya penuh dengan berbagai pertanyaan. Sayang, aku tidak bisa menjawab semuanya. Aku harap kau bisa mengerti bahwa sesuatu akan lebih berharga ketika dia menjadi sebuah rahasia yang tak terungkap wujudnya.
Lalu, aku segera membalikkan badanku, bergerak ringan dan pergi dengan meninggalkan jejak secara perlahan. Apa kau penasaran?
*
Hari ini, subuh masih mengurung bumi dan langit masih menampakkan rona keunguannya. Tapi, aku sudah muncul. Aku berbias pada langit dan memamerkan keindahan warnaku.
Hanya untuk melihatmu yang sudah sibuk dengan pakaian rapih, siap bergegas menuju kantor.
suka banget ama ceritanya ^^
ReplyDelete"Aku harap kau bisa mengerti bahwa sesuatu akan lebih berharga ketika dia menjadi sebuah rahasia yang tak terungkap wujudnya" aku suka kata2 ini jadi inget suatu dialog di komik conan, "rahasia membuat wanita menjadi wanita" :)
ReplyDeletekeren euy, perpaduan kata2 yang apik dan cerita yang keren..
ReplyDeleteberkujung perdana
ReplyDeletesalam kenal
sudilah kiranya mampir dan berkomentar di tempatku dan menjalin persahabatan
^__^
wahhh cerita yang patut untuk dijadikan buku... terus berkarya ya... dan jadikan dirimu seperti apa yg kau impikan...
ReplyDeleteBTW itu cerita fiktif pa kenyataan ya??? kata2 yg dipakai di setiap kalimat sungguh indah.... jadi inget kalo aku dah lama bgt gak pernah bca novel...
Kalau ada waktu, silakan mampir ke blogku
Blog ttg entrepreneurship dan bisnis ekonomi...
http://primasatya.blogspot.com/
Trimakasih
cerpen yg menarik.....
ReplyDeleteboleh tu di lanjutin......
hmm..cerpen yg kalem sekali.
ReplyDeleteBagus... sangat bagus, dan aku suka...
ReplyDeletekreatif bngt mba..
ReplyDeletesalam sillaturrahmi..
two thumb up for u...xixiix
ReplyDeletePinter banget sich nyusun kata katanya,..salam kenal
ReplyDeleteungkapan dan perasaan memnag sering menjadi tulisan yang indah!!
ReplyDeletegood !!!
Wahh, hebat banget bikin ceritanya .
ReplyDeletenice posting deh ! :)
salam kenal yya .
visit my blog too http://dianaurora.blogspot.com/
and my diaries http://dianauroradiaries.blogspot.com/
thanksbefore,
diana.
ini namanya mencintai dalam sunyi ya?
ReplyDeleteinspiratif ceritanya,
ReplyDeletemampir lg sobat..
kata - katanya indah sekali..tidak terlalu berat untuk dicerna orang awam..seperti saya..
ReplyDeletekunjungan perdana
ReplyDeletekeren loh kata2nya
aq follow blog ini sebagai tanda persahabatan
kalau berkenan follow back ya
salam kenal clara
menarik.. :)
ReplyDeleteTapi, radarku tidak cukup kuat untuk mengirimkan sinyal jeritan hati ini kepadamu.
ReplyDeleteRangkaian kata-katanya indah... ceritanya juga bagus...
kunjungan lagee...
ReplyDeletesambil nunggu postingan baru hehehehehhe
ajarin akku dunkz kawan....
ReplyDeleteada yang berminat???????
follow blog kkuu yaa.................
wahhh.. notenya menyentuh banget,, :(
ReplyDeletebaguuuuuuusss. keren-keren!! :D
ReplyDeleteternyata menarik juga ya, Tadi baru aj baca cerita orang yang pernah ikut Open Trip Ke Pulau Pahawang. Seru banget kayanya buat ikut Open Trip Ke Pulau Pahawang, Saya sendiri jadi pengen ikut buat Open Trip Ke Pulau Pahawang. Emang pulau pahawang sangat indah buat dikunjungi dan Open Trip Ke Pulau Pahawang adalah salah satu cara buat pergi kesana. yuk capcus kawan2 buat ikut Open Trip Ke Pulau Pahawang.
ReplyDelete